Kini, binatang unik seperti binatang melata, berbisa, pengerat, hingga binatang liar menjadi favorit anak-anak untuk menjadi hewan peliharaan. Hal tersebut memang sah-sah saja, tapi sebaiknya jangan abaikan kondisi kesehatan mereka yang takutnya malah menularkan penyakit ke anak Anda. adanya indikasi binatang- binatang peliharaan seperti kadal, hamster, landak dan aneka binatang unik lainnya memiliki risiko kesehatan yang buruk terhadap anak-anak dan orangtua.
Beberapa kura-kura diduga dapat menularkan sejumlah penyakit seperti rabies dan salmonella. Hewan lain yang patut diwaspadai adalah iguana dan monyet yang dapat menyebabkan infeksi atau alergi akibat gigitan dan cakarannya.
Umumnya, tubuh anak-anak memang mudah tertular penyakit. Sebab, jaringan imun yang masih belum sempurna. Sebaiknya, anak di bawah usia lima tahun tidak memelihara binatang yang terbilang unik seperti iguana atau monyet. Disarankan pula, untuk tidak melakukan kontak langsung terhadap hewan yang berada di kebun binatang ataupun tempat umum lainnya.
Hamster dapat pula menularkan kuman yang menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
“Banyak orangtua yang tidak mengerti akan aneka infeksi yang dapat diderita oleh anak-anak. Karena, mereka tidak mengecek kondisi kesehatan hewan pemeliharaan yang terbilang unik,” ujarnya.
Hewan peliharaan yang unik berpotensi menyebabkan kematian. Rata-rata serangan atau gigitan binatang tersebut jauh lebih berbahaya daripada anjing atau kucing. Cakaran maupun goresan yang ditimbulkan mampu membuat risiko negatif lima kali lebih besar pada tubuh anak-anak.
Landak dapat menjadi binatang yang berbahaya karena duri pada kulitnya dapat membawa bakteri yang menyebabkan demam dan sejumlah penyakit perut.
“Dengan perhatian yang cukup dari orangtua seperti selalu mencuci tangan anak - anaknya sesudah memegang hewan peliharaannya maka itu menjadi pencegahan awal terhindar dari penyakit. Namun, sebaiknya, anak-anak setelah berusia lima diperbolehkan memelihara binatang,”
No comments:
Post a Comment