TEMPO Interaktif, London - Sebuah studi terhadap mereka yang berusia 15-16 tahun menemukan bahwa anak perempuan lebih cenderung mencoba alkohol dibandingkan anak pria.
Hal itu menempatkan mereka pada risiko berhubungan seks tanpa kondom, kehamilan yang tidak direncanakan, dan tertular penyakit menular seksual.
Satu dari lima remaja perempuan yang mengkonsumsi alkohol setidaknya sekali seminggu mendapati diri mereka begitu mabuk, sehingga terjerumus seks yang mereka sesali. Sementara hampir 40 persen terlibat perkelahian.
Hampir 88 persen gadis berusia 15 dan 16 mengatakan telah mengkonsumsi alkohol dibandingkan dengan 80 persen untuk anak laki-laki.
Studi ini menemukan bahwa di antara remaja dari kedua jenis kelamin, mereka yang suka minum mengkonsumsi minuman setara lebih dari sebotol anggur seminggu. Temuan itu juga menyimpulkan bahwa minum memiliki efek buruk pada prestasi di sekolah.
Laporan itu disusun oleh Pusat Kesehatan Masyarakat di Liverpool John Moores University. Kuesioner diisi oleh 11 ribu remaja di North West.
"Minuman alkohol dapat menempatkan perempuan dalam situasi terlalu mabuk untuk mempertimbangkan apakah mereka ingin berhubungan seks atau mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual. Laporan itu menemukan bahwa di antara kedua jenis kelamin, 30 persen remaja melakukan pesta minum setidaknya sekali seminggu."
"Konsekuensi dari keduanya bersifat langsung, seperti prestasi sekolah yang buruk dan kekerasan serta masalah kesehatan terkait alkohol di kemudian hari dan kehamilan."
Survei menemukan hampir 40 persen perempuan yang minum setidaknya sekali seminggu telah terlibat dalam perkelahian. Dan lebih dari 20 persen mengatakan mereka telah mabuk berat, sehingga melakukan hubungan seks yang mereka sesali. Angka itu lebih tinggi dari angka 15 persen untuk anak laki-laki dalam posisi yang sama.
Don Shenker, dari Alcohol Concern, mengatakan ada hubungan jelas antara pesta minum gadis-gadis muda dan seks yang tidak direncanakan serta kekerasan terkait alkohol.
Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/08/06/brk,20110806-350370,
No comments:
Post a Comment