(Foto: gettyimages)
"DUH, Dedek lucu banget, harum lagi..." ujar seorang ibu sambil menciumi wajah bayinya yang bertabur bedak. Sudah menjadi agenda wajib bagi kebanyakan ibu untuk selalu membedaki bayinya tiap kali selesai mandi, mulai dari wajah, badan, hingga pantat.
Namun, membedaki bayi tak boleh sembarangan, loh! Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tak membahayakan kesehatannya.
Pahami fungsi bedak
Sebenarnya, bedak bukan sekadar membuat kulit menjadi lebih harum. Lebih daripada itu, tujuan utama pemakaian bedak adalah untuk menghindarkan kelembaban yang berlebih atau mengeringkan gesekan pada kulit. Selain itu, bedak bersifat sebagai pendingin sehingga bila dipakai kulit terasa sejuk.
Walau bermanfaat, memilih dan memakaikan bedak – baik tabur atau padat - pada bayi tak boleh asal. Berikut beberapa tip buat Moms:
Dos
1. Pilihlah bedak yang bebas talk. Biasanya pada kemasan bedak tercantum kata-kata free-talc. Atau, orangtua bisa memastikan tidak ada talk sebagai bahan dasar bedak dengan membaca kandungan isi pada bagian belakang kemasan.
Bedak yang aman digunakan pada bayi adalah bedak yang berbahan dasar cornstarch (berbahan dasar dari jagung, beras dan wheat atau gandum). Bedak ini dikenal dengan bedak 'tumbuhan' atau organik, yang berbahan utama starch yakni granul polisakarida (yang berasal dari jagung, beras dan wheat).
2. Cara penggunaan bedak yang benar – bila memakai bedak tabur - adalah bedak diletakkan pada telapak tangan, jauh dari wajah bayi untuk menghindari bedak terhirup dan masuk ke dalam paru-paru bayi. Usapkan tipis dan merata terutama pada daerah lipatan kulit yang telah kering dan bersih. Atau, pilih jenis bedak padat. Bedak padat dapat mengurangi kemungkinan alergi hirupan karena bentuknya yang padat sehingga tidak bertaburan kemana-mana.
3. Ketika mengganti popok bayi, keringkan pantat bayi dengan benar. Atau, Moms bisa menggunakan krim atau petroleum jelly. Tak perlu membedaki daerah pantat atau lipatan paha bayi. Sebab, belum ada bukti yang menunjukan bahwa bedak dapat mencegah ruam pada bokong bayi.
Sebaliknya, bukti yang ada justru menyebutkan bahwa bedak yang tidak dibersihkan pada daerah lipatan paha dan bokong bayi dapat menyebabkan iritasi, meskipun bedak tersebut bebas talk atau terbuat dari cornstarch.
Dont's
1. Jangan langsung menaburkan bedak pada kulit bayi. Juga, jangan pernah menaburkan bedak pada daerah kemaluan bayi! Meskipun isu talk menyebabkan kanker ovarium belum terbukti, namun ada baiknya menghindari. Selain itu, jika bedak sampai menutupi atau menyumbat alat kelamin bayi, dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada kelamin atau saluran kencingnya.
2. Jangan memakaikan bedak tebal-tebal pada kulit bayi. Pakai secukupnya dengan cara mengusapkan tipis-tipis.
3. Jangan menggunakan bedak di daerah yang terdapat luka karena dapat menimbulkan reaksi granuloma (nodul kecil yang merupakan reaksi peradangan lokal dari suatu jaringan tubuh.)
4. Jangan pernah meletakkan bedak dekat dengan bayi. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari bayi yang tanpa sengaja memainkan, menjatuhkan atau menumpahkan bedak pada (atau dekat) wajahnya.
5. Jangan menjadikan bedak sebagai alat pengganti untuk membersihkan kulit bayi dari sisa-sisa kencingnya. Cukup dengan membersihkan dengan air lalu mengeringkannya dengan handuk. (Sumber: Tabloid Mom&Kiddie)
(//ftr)- Selain Pengganti Energi, Air Kelapa Baik untuk Jantung
- Awasi Asupan Gula Berlebih Pada Susu!
- Hii..Gigi Bumil Retak-Retak
- "Rambu Merah" Bumil Boleh Berbuka
- Sahur & Buka, Bumil Sebaiknya Hindari...
- Bumil Berpuasa? Boleh Dong!
- Turunkan Hormon Kortisol Aktif Obati Kenangan Buruk
- Waspada, Lensa Kontak Berwarna Bahayakan Mata
- Terlalu Lama 'Browsing' Sebabkan Daya Ingat Melemah
Source: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/08/07/195/489110/bayi-pakai-bedak-ikuti-aturan-mainnya
No comments:
Post a Comment