Cara mengatasi Kebotakan, Tips Cangkok Rambut

===
dengan melakukan cangkok rambut atau transplantasi rambut. Sebuah data baru menunjukkan semakin banyak laki-laki yang melakukan transplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan yang dialaminya. Hal ini diduga karena adanya hasil penelitian yang menunjukkan adanya efek samping seksual dari obat-obatan untuk mengatasi kebotakan.
tips-dan-cara-atasi-rambut-rontok-dan-botakLaki-laki yang mengonsumsi obat finasteride (propecia) untuk mengatasi kebotakan mengalami efek samping seksual setelah minum obat. Efek samping yang timbul seperti disfungsi ereksi serta kehilangan dorongan seksual.
Diperkirakan kondisi ini meningkatkan jumlah laki-laki yang melakukan transplantasi rambut (hair transplantation). Proses transplantasi ini biasanya melibatkan pencangkokan kulit dari bagian kulit kepala yang memiliki banyak rambut ke daerah yang mengalami kebotakan, seperti dikutip dari HuffingtonPost, Selasa (22/3/2011).
Pada konsultasi awal, ahli bedah akan menganalisis terlebih dahulu kondisi kulit kepala pasien untuk melihat seberapa banyak transplantasi yang dibutuhkan, hasilnya serta kemungkinan yang terjadi sebelum, selama dan setelah operasi.
Beberapa hari sebelum operasi pasien diminta untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan pendarahan, menghindari alkohol serta rokok karena bisa menurunkan tingkat keberhasilan. Dan setelah operasi umumnya pasien diresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi luka.
Peneliti dari University of Pennsylvania’s School of Medicine menemukan bahwa kebotakan mungkin berhubungan dengan masalah aktivasi pada sel-sel induk di daerah yang mengalami kebotakan.
Jenis kebotakan yang paling sering menyerang kaum laki-laki adalah androgenic alopecia atau male pattern hair loss. Dan beberapa gen sudah teridentifikasi memberikan kontribusi terhadap kebotakan, tapi tidak mempengaruhi secara absolut (hanya memiliki faktor risiko dan tidak bisa dikatakan pasti mengalami kebotakan).
Proses penuaan pada pria sering disertai dengan penipisan rambut dan tumbuhnya uban. Dibandingkan kebotakan, pria Inggris ternyata lebih menganggap uban sebagai ancaman bagi penampilannya saat memasuki usia berkepala 4.
Survei yang dilakukan perusahaan asal Inggris, Mintel terhadap 2.000 pria dewasa di Inggris menunjukkan bahwa pria mulai mengkhawatirkan penampilan saat memasuki usia 45 tahun. Para responden mengeluhkan berbagai perubahan fisik yang dialami seiring dengan bertambahnya usia.
Dikutip dari Telegraph, Kamis (5/8/2010), 5 gejala penuaan yang paling banyak dikeluhkan oleh pria Inggris tanpa memandang kelompok usia adalah sebagai berikut:
1. Rambut memutih (50 persen)
2. Kebotakan atau penipisan rambut (40 persen)
3. Rambut halus di hidung dan telinga (38 persen)
4. Overweight (37 persen)
5. Gigi kekuningan (30 persen).
Kekhawatiran tersebut paling banyak dialami oleh kelompok usia 45-54 tahun. Jika secara keseluruhan hanya 10 persen responden yang mengeluhkan 4 gejala atau lebih, pada kelompok ini jumlahnya melampaui angka 25 persen.
Sama seperti pendapat responden secara keseluruhan, kelompok usia 45-54 tahun juga banyak mengkhawatirkan masalah rambut. Di kelompok ini, uban menjadi kekhawatiran bagi 75 persen responden sementara yang khawatir akan kebotakan mencapai 50 persen.
Menurut peneliti, kecenderungan ini antara lain dipicu oleh usia pensiun yang cenderung mundur. Akibatnya, banyak pria dewasa yang merasa harus bersaing dengan rekan yang lebih muda, baik untuk urusan kinerja maupun penampilan.
Menariknya, meski khawatir dengan penampilannya para pria di Inggris tetap tidak merasa butuh menggunakan produk-produk perawatan khusus. Hanya 1/3 pria yang tertarik untuk menggunakannya, sedangkan sisanya memilih larut dalam
kekhawatiran tanpa ada usaha untuk mencegahnya.
Memperpanjang rambut dengan menempelkan rambut tambahan atau dikenal dengan hair extension memang bisa membuat seseorang terlihat lebih cantik. Tapi jika teknik ini digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan kebotakan.
Kondisi ini pernah dialami oleh model internasional Naomi Campbell yang diketahui mengalami botak yang cukup mengkhawatirkan di kepalanya. Dan kini beberapa selebriti lain seperti presenter TV Tamara Beck juga mengalami hal yang sama. Para ahli mengungkapkan kemungkinan ini disebabkan oleh hair extension.
“Dalam hal ini, hair extension bisa disalahkan. Karena menggunakan hair extension dalam jangka waktu yang lama bisa memberikan tekanan besar ke akar rambut yang dapat menyebabkan masalah tersebut,” ujar pakar rambut Marylin Sherlock, ketua Institute of Trichologists, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (19/7/2010).
Sherlock menjelaskan kondisi kebotakan paling sering terjadi pada rambut yang berada tepat di atas atau di samping dahi, karena biasanya rambut di daerah tersebut bersifat lebih lemah dan pada umumnya hair extension ditempelkan pada rambut yang asli. Jika hal ini terjadi lama atau dalam jangka waktu beberapa tahun, maka bisa membuat rambut aslinya rontok dan menyebabkan kebotakan.
Selain itu ada juga beberapa kondisi lain yang bisa mempengaruhi kebotakan, seperti trichotillomania atau ‘hair pulling’ yang menyebabkan kerontokan rambut serta beberapa kondisi psikologis lain. Namun kondisi ini bukanlah suatu awal dari alopecia areata (kebotakan pada titik tertentu).
Hair extension memang memiliki efek yang lebih buruk dibandingkan dengan perawatan lain seperti rebonding atau pengeritingan rambut. Ini karena pada hair extension melibatkan pengikatan dengan rambut alami, sehingga memberikan tekanan lebih atau menarik akar dari rambut alaminya. Selain itu lem perekat yang digunakan terkadang bisa menimbulkan reaksi dengan kulit kepala jika jaraknya terlalu dekat.
Beberapa penata rambut di semua negara juga mengakui bahwa banyak kliennya yang mulai mengeluh mengalami kebotakan setelah menggunakan hair extension. Meskipun teknik ini bisa membuat rambut terlihat lebih tebal dan panjang, tapi juga dapat memicu kebotakan.
Hair extension bisa menggunakan rambut buatan ataupun rambut asli yang ditempelkan dengan menggunakan lem serta proses pemanasan. Para ahli memberikan saran agar penyisipannya jangan terlalu keras serta tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Jika sudah mulai ada tanda kebotakan, maka segera lepaskan hair extension secepat mungkin dan berikan perawatan untuk menumbuhkan rambut

No comments: