(Foto: gettyimages)
SAHUR adalah saat mempersiapkan tubuh untuk menyimpan cukup energi hingga sore hari. Untuk itu, bumil sebaiknya memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang akan membuat bumil tidak cepat lapar.
dr Dwirani Amelia, SpOG dari RSIA Budi Kemuliaan menjelaskan, makanan yang mengandung gula, serat dan pati (tepung) seperti beras merah, pasta, roti gandum tergolong makanan karbhohidrat kompleks.
"Pilihlah sumber karbohidrat yang bisa melepaskan glukosa perlahan dan 'tahan lama' di dalam perut, seperti beras merah atau beras hitam. Karena kandungan seratnya yang cukup tinggi sehingga selain Moms merasa kenyang lebih lama, glukosa pun dilepaskan secara bertahap," tambah dr Diani Adrina, SpGK yang berpraktik di RS Pusat Pertamina.
Selain itu, jangan pula lupa untuk mengasup cairan yang cukup, baik dari minuman maupun buah-buahan. Bagaimana dengan porsi makannya? Porsi makan saat sahur tidak jauh berbeda dengan porsi makan biasa, hanya saja menjelang azan Subuh ditambah makanan yang pada saat tidak puasa dijadikan selingan yaitu buah. Sebaiknya makan besar selesai setengah jam sebelum azan, untuk menghindari perut yang terlalu penuh saat salat nantinya.
Waktu sahur sebaiknya Moms menghindari:
Garam
Masakan yang mengandung banyak garam akan menarik cairan yang berada di dalam pembuluh darah untuk pindah ke dalam jaringan. Hal ini menyebabkan dikirimnya sinyal haus ke otak sehingga akan menyebabkan Moms selalu ingin minum.
Makanan yang digoreng
Sensor haus yang terdapat di saluran kerongkongan akan tertutupi oleh minyak yang digunakan untuk menggoreng. Sehingga walau Moms sudah minum banyak, tubuh masih tetap merasa haus, karena fungsi sensornya terganggu.
Yang merangsang pengeluaran asam lambung
Lambung akan kosong selama berpuasa, jika Moms mengonsumsi makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung tentu akan mengakibatkan perut terasa perih, bahkan bisa menjadi mag atau luka pada lambung. Contohnya kopi, minuman bersoda.
Mengandung tinggi lemak
Karena sulit dicerna, sehingga menyebabkan produksi asam lambung meningkat dan berakibat seperti penjelasan di atas. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan protein, khususnya hewani, Moms bisa memlilih ikan, ayam tanpa kulit dan daging yang pengolahannya tidak digoreng.
Makanan yang terlalu pedas
Makanan yang pedas memang mampu menggugah selera makan, namun jangan berlebihan. Moms tentu tidak mau sakit perut bukan?
Sementara saat berbuka, setelah kurang lebih 12 jam berpuasa, Moms kadang 'mengamuk' dengan melahap apa saja yang disediakan. Sebaik hal tersebut dihindari karena bisa membuat saluran pencernaan 'kaget' setelah beristirahat.
Setelah seharian berpuasa, yang paling dibutuhkan tubuh adalah energi. Energi bisa didapat dengan cepat bila mengonsumsi karbohidrat simpleks seperti gula. Tapi ingat, jangan pilih makanan yang mengandung gula berlebih.
Dikatakan Diani, beberapa yang sebaiknya Moms hindari saat berbuka adalah:
1. Makanan dan minuman manis berlebihan
Makanan dan minuman manis memang dianjurkan saat berbuka untuk menyediakan energi setelah seharian berpuasa. Namun mengonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan, utamanya jika manisnya berasal dari produk gula dimana merupakan jenis karbohidrat sederhana yang mudah dipecah dan dicerna menjadi gula darah. Bila dikonsumsi secara berlebihan, maka kadar gula akan melonjak dalam tubuh dan membuat Moms menjadi mengantuk, lemas dan menimbun lemak.
2. Minum air es
Minuman bersuhu dingin ternyata memengaruhi sensor haus yang ada di kerongkongan. Yaitu mengakibatkan hilangnya rasa haus. Hal ini tentu tidak baik karena kebutuhan cairan harus tetap dipenuhi untuk mencegah dehidrasi. Namun hal ini tidak berlaku untuk air dingin yang ada rasanya, seperti air sirup.
Hindari langsung makan berat
Lilik mencontohkan, Moms bisa memilih berbuka dengan segelas minuman hangat dan manis serta kurma. Minuman hangat akan membuat pembuluh darah melebar dan membuat penyerapan menjadi lebih cepat.
Jika pada saat ini kemudian dimasukkan makanan lengkap berupa sepiring nasi dan lauk-pauk atau yang lainnya, maka usus akan bekerja keras untuk memetabolisme. Sehingga akan menyebabkan kebutuhan usus akan oksigen dan energi untuk melakukan metabolisme meningkat.
Akibatnya, tubuh akan meredistribusi kalori dan oksigen di tubuh ke organ pencernaan dan menurunkan distribusi ke organ vital lain. Bumil akan merasa mengantuk, rasa segar dan kenyang biasanya hanya akan bertahan sebentar dan tidak lama kemudian akan merasa sangat lapar.
"Walau merasa sangat lapar, akan tetapi keinginan untuk makan tidak ada. Yang diinginkan hanya kalori, yaitu gula. Jika situasi ini dipertahankan maka asupan nutrien menjadi tidak terjamin," urai Lilik.
Jadi, saran Lilik, setelah 1-2 gelas minuman manis, sebaiknya BuMil tidak langsung makan besar. Beri sela waktu berkisar 2 jam untuk mengosongkan lambung baru makan.
Makan pun sebaiknya tidak 1 porsi, melainkan membaginya menjadi 2 - 3 kali waktu makan sampai dengan pukul 10-an malam hari. Hal ini akan lebih memperlancar metabolisme dan memberi kesempatan bagi makanan-makanan yang lambat dimetabolisme seperti protein untuk menyelesaikan prosesnya. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan 2 liter per hari dengan minum lebih sering di malam hari. (Sumber: Tabloid Mom&Kiddie)
- Selain Pengganti Energi, Air Kelapa Baik untuk Jantung
- Awasi Asupan Gula Berlebih Pada Susu!
- Hii..Gigi Bumil Retak-Retak
- Bumil Berpuasa? Boleh Dong!
- Turunkan Hormon Kortisol Aktif Obati Kenangan Buruk
- Waspada, Lensa Kontak Berwarna Bahayakan Mata
- Terlalu Lama 'Browsing' Sebabkan Daya Ingat Melemah
- RS Hospital Cinere Berganti Nama
- 5 Latihan Fisik Aman Dilakukan di Rumah
Source: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/08/05/195/488686/sahur-buka-bumil-sebaiknya-hindari
No comments:
Post a Comment