Penelitian yang dilakukan di Universitas Kyoto, Jepang, dengan menggunakan tikus ternyata berhasil mendapatkan jalan bagi obat baru untuk infertilitas. Mereka memulai penelitian dengan sel induk yang diambil dari embrio tikus pada hari-hari pertama kehidupan. Dengan menggunakan koktail bahan kimia dan vitamin, mereka mengubahnya menjadi sperma pada tahap awal pembangunan. Kemudian ditransplantasikan ke testis tikus subur, di mana mereka tumbuh menjadi sperma penuh.
Para ilmuwan telah mencoba selama bertahun-tahun dalam membuat sel induk embrionik, master 'sel' secara luas dilihat sebagai alat perbaikan untuk tubuh ke dalam sehingga berubah menjadi sperma. Namun, keberhasilan penelitian itu ternyata menimbulkan banyak pertanyaan mengenai keetisan masalah reproduksi buatan. Josephine Quintavalle, dari kelompok kampanye Etika Reproduksi, mengatakan penelitian itu merupakan "narsisme total". Proyek itu mengangkat kemungkinan besar dalam memilih telur laki-laki dari kulit laki-laki dan sperma wanita dari kulit wanita tertentu.
"Siapa yang butuh laki-laki? Siapa yang butuh wanita? Semua yang diperlukan sekarang adalah rahim buatan. Saat ini kita akan benar-benar telah dipermainkan oleh reproduksi manusia," ungkapnya
Source: http://kesehatan.liputan6.com/read/347503/sperma-buatan-bantu-atasi-masalah-priasperma-buatan-bantu-atasi-masalah-pria
No comments:
Post a Comment