Beberapa tahun terakhir ini, banyak sekali jenis diet bermunculan. Mulai dari diet karbo, diet rendah lemak, diet gula hingga diet Mediterania. Tujuannya tetap sama, namun dengan metode yang berbeda
Daripada menjalani diet sembarang, coba jalani diet Mediterania saja. Selain membuat tubuh mencapai bobot ideal, diet populer ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya.
Selain mencegah sindrom metabolik, diet Mediterania memiliki efek positif pada faktor-faktor risiko individu, seperti ukuran pinggang, kadar kolesterol baik (HDL), kadar trigeliserida, tingkat tekanan darah, dan metabolisme gula darah. Demikian seperti dilaporkan sebuah studi baru yang dinukil dari Times of India, Selasa (22/3/2011).
Diet Mediterania adalah pola diet yang ditandai dengan konsumsi tinggi asam lemak jenuh tunggal terutama yang bersumber dari buah zaitun dan minyak zaitun.
Untuk konsumsi sehari-hari, Anda dapat memenuhinya lewat buah-buahan, sayuran, sereal gandum, dan produk susu rendah lemak. Sementara untuk mencukupi kebutuhan gizi mingguan, Anda dapat memenuhi lewat sumber protein, seperti ikan, unggas, daging merah, dan kacang-kacangan.
Demosthenes Paniotakos, Profesor di Biostatik Epidemiologi Gizi, Departemen Ilmu Diet dan Nutrisi University of Athens dan Kastorini Christina-Maria Kastrorini menganalisis hasil 50 studi tentang diet dengan populasi memelajari sekira 1,5 juta partisipan.
“Prevalensi sindrom metabolik meningkat dengan cepat di seluruh dunia, seiring dengan meningkatnya insiden diabetes dan obesitas. Bahkan, sekarang pun sudah dianggap sebagai bagian dari masalah kesehatan yang ada di masyarakat,” kata Panagiotakos, pimpinan penelitian.
“Sindrom metabolik pun merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular (langsung atau tidak langsung) yang terkait dengan beban pribadi seseorang dan sosioekonomi. Karenanya, melakukan pencegahan kondisi ini sangatlah penting,” sambungnya.
Diet Mediterania adalah salah satu pola diet yang paling terkenal dan dipelajari dengan baik karena terbukti memiliki kaitan dengan penyebab kematian. Menurut peneliti, dengan melakukan diet ini risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan beberapa jenis kanker lainnya.
Tak hanya itu saja, diet Mediterania juga memiliki efek yang menguntungkan pada obesitas perut, tingkat lipid, metabolisme glukosa, dan tingkat tekanan darah yang merupakan faktor risiko untuk perkembangan penyakit jantung dan diabetes.
Pemenuhan antioksidan dan efek antiinflmasi dari diet Mediterania yang didukung dari komponen diet terutama minyak zaitun, buah-buahan, dan sayuran, biji-bijian, dan ikan juga sangat bermanfaat.
“Untuk hasil terbaik berdasarkan pengetahuan kami, pekerjaan utama dari diet ini adalah sifatnya yang sistematis melalui analisis meta, sehingga peran diet pada sindrom metabolik, dan komponen-komponennya dapat berjalan maksimal,” papar Panagiotakos.
Agar berhasil, jika Anda ingin menjalani diet yang satu ini, maka sebaiknya memerhatikan gaya hidup dan pola makan.
“Hasil penelitian kami menunjukkan, peran pelindung dari diet ini pun sangatlah penting. Seseorang yang melakukan diet Mediterania harus pula memerhatikan faktor gaya hidup dan pola makan di mana komponen ini memiliki kaitan erat dengan sindrom metabolik
No comments:
Post a Comment