Bahasa Cinta Pria

===
image

SERING kita dengar istilah 'pria tidak peka dan berperasaan' jika menyangkut urusan cinta. Kata romantisme, lebih sering berada dalam kamus kita, para wanita.

Adalah hal yang terlanjur dilazimkan dalam konteks sosial, bahwa cinta bagi pria, identik dengan berhubungan secara intim dengan pasangannya. Namun agaknya istilah tersebut perlu mendapat revisi.

Sebenarnya, kaum adam juga merasakan sensitifitas cinta. Sama seperti wanita, pria juga merasakan kasih dan cinta. Pria mencari rasa persahabatan, kepercayaan, dan kepedulian dalam hubungan percintaan yang ia bangun.

Berhubungan, layaknya suami istri, hanyalah tujuan/hasil akhir dalam kedekatan dan keintiman yang tercipta. Sebab, untuk meyegerakan "berhubungan", bagi pria yang benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita, bukanlah menjadi agenda utamanya.

Pria dan wanita terkadang memang 'tidak sebahasa' dalam cinta. Wanita cenderung ingin mendapat ungkapan cintan melalui kata-kata, sedang pria 'berkata melalui perbuatan' dan bentuk riil cinta lainnya yang dapat ia berikan pada pasangannya.

Sebuah survei terhadap 21.000 pria dan wanita oleh situs Queendom membuktikan hal itu. "Kebanyakan pria cenderung dinilai tidak romantis. Namun Anda harus memahami mengapa bisa begitu, untuk menghargai mereka," kata ketua survei, Ilona Jerabek, PhD.

Dalam "dunia" para pria, menurut Ilona, pembicaraan mengenai perasaan dan hati yang terdalam tidak biasa dilakukan. Sebaliknya, pembuktian lebih penting bagi pria.

Sejalan dengan hasil penelitian itu, laman whatdomenreallythink.com menyebutkan setidaknya ada lima bentuk ekspresi rasa cinta pria pada wanita. Berikut lima sikap dan perilaku cinta tersebut.

1. Bersikap Protektif.

Sejak zaman adam dan hawa, pria selalu menjadi the provider, pihak yang melindungi dan menyediakan. Kecenderungan ini telah tertanam sejak lama. Sehingga saat seorang pria menjatuhkan pilihan hatinya, ia akan menjadi protektif terhadap sang wanita. Ia menjadi sangat peduli akan keselamatan sang wanita. Bagi mereka, tak ada yang membuatnya lebih bahagia dari menyadari bahwa "objek rasa cintanya" merasa aman bersamanya.

2. Bersikap Posesif.

Sebagian besar pria ternyata lebih rentan terhadap rasa cemburu daripada wanita. Hal itu dikarenakan pria selalu merasa perlu untuk mengklaim domain dan milik mereka. Pria yang telah menambatkan rasa cintanya pada seorang wanita akan menjadi amat posesif, setidaknya selama fase awal hubungan.

3. Memanjakan Wanitanya.

Kembali pada istilah the provider, pria akan gemar menjadi sang penyedia dan pemenuh kebutuhan wanitanya. Pria akan cenderung memanjakan wanita yang dicintainya untuk menunjukkan rasa cintanya. Membelikan berbagai macam hal, membawa sang wanita ke tempat yang menarik bersama, dan 'kebaikan-kebaikan' lain akan dilakukan pria yang benar-benar memiliki rasa cinta pada pasangannya.

4. Lebih Ekspresif saat Berada di Dekat Sang Wanita.

Sebagian besar pria akan sangat berhati-hati untuk tidak menunjukkan perasaannya secara berlebihan di tempat umum. Pria akan cenderung mengendalikan rasa senang, sedih, atau perilaku marahnya di depan umum. Hanya pada orang terdekatnya, yang ia cintai, pria mau membuka emosi yang tersembunyi dalam dirinya. Sebab, cinta bagi pria berarti juga adanya ikatan "emosional" yang lebih dalam dari ketertarikan fisik.

5. Mencoba Mengesankan dengan Prestasi-prestasinya.

Meski tidak ditampakkan secara langsung dan terbuka, karena takut terlihat 'lemah', pria sebenarnya sangat menginginkan perhatian dari wanita yang ia cintai. Untuk itu, secara tidak langsung, pria merasa perlu menggapai cinta dan perhatian wanitanya dengan berprestasi dan membanggakan prestasinya. Sebab dalam dunia pria, hanya yang terhebatlah yang akan memenangi kompetisi. Penting untuk dipahami bahwa pria sangat obyektif dan percaya akan pembuktian diri melalui berprestasi.


Source: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2011/07/17/1142

No comments: